Angin puting beliung yang menerjang lima dusun di Desa Kembanglimus mengakibatkan 109 rumah rusak. PERALIHAN kemarau ke musim hujan memicu hujan lebat yang diikuti angin kencang. Kondisi itu membuat beberapa daerah dilanda angin puting beliung atau udara yang bertekanan tinggi dan bergerak cepat.
Angin puyuh itu, kemarin, menghajar lima dusun di Desa Kembanglimus, Kecamat an Borobudur, Magelang, dan satu dusun di Desa Nguwet, Kecamatan Kranggan, Temanggung, Jawa Tengah. Lima dusun di Desa Kembanglimus yang diterjang puting beliung ialah Dusun Wonotigo, Bumen, Sembungan, Kembanglimus, dan Tidaran. Di lima dusun itu 109 rumah rusak.Tiga rumah milik Warsidi, Dasmi, dan Tarwadi, warga Dusun Sembungan, rusak berat.
Sebanyak 70 rumah rusak sedang dan 36 lainnya rusak ringan. Tak ada korban jiwa akibat sergapan puting beliung itu. “Kami masih mendata rumah yang rusak. Setelah selesai, kami akan mengajukan permintaan bantuan ke BPBD,“ kata Panuju Iswoyo, Kepala Desa Kembanglimus.
Di Klaten, angin kencang menumbangkan ratusan pohon yang tersebar di berbagai wilayah. Tiga truk pasir terjebak banjir di Kali Jurang Jembar, Kecamatan Kemalang. Kepala BPBD Klaten Sri Winoto dan Dandim 0723/Klaten Letkol (Inf) Thomas Heru memimpin evakuasi pohon tumbang serta truk pasir tersebut.
Angin puting beliung juga menerjang wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Akibatnya, 5 rumah dan 1 gedung taman kanak-kanak (TK) roboh, dan sedikitnya ratusan rumah rusak ringan. Angin puyuh itu melanda tiga desa di Kecamatan Paron, yakni Desa Gelung, Dawu, dan Paron.Tidak ada korban dalam bencana itu.
“Seorang warga luka ringan di bagian kepala,“ kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi Eko Heru Tjahjono, kemarin. Di Pamekasan, Jawa Timur, puluhan rumah di Kecamatan Batumarmar dan Kecamatan Pegantenan rusak akibat tersapu angin puting beliung, kemarin.
Bupati Pamekasan Achmad Syafii mengatakan masih mendata jumlah ke rugian yang timbul akibat musibah tersebut. “Hasil pendataan jumlah kerugian akan segera dikoordinasikan dengan instansi yang berwenang,“ ujarnya. (TS/ST/JS/ MG/N-2) Media Indonesia, 12/11/2014, halaman 10
DPRD Kota Malang Diduga Minta Uang Suap RAPBD
10 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar